ANALISIS PERILAKU KONSUMEN PERANTARA TERHADAP
DAGING ITIK
(Kasus Pedagang Olahan Daging Itik Di
Kecamatan Coblong Kota Bandung)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen perantara yaitu pedagang
olahan daging itik dalam membeli daging itik dan mengetahui preferensinya
terhadap daging itik. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribut yang
dipertimbangkan dalam membeli daging itik adalah harga karkas, berat karkas,
kesegaran karkas, kebersihan karkas, warna daging, aroma karkas dan kekenyalan
karkas. Preferensi konsumen perantara terhadap daging itik adalah positif
maknanya konsumen perantara memiliki nilai kepercayaan dan evaluasi yang tinggi
terhadap atribut daging itik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Responden memiliki preferensi positif terhadap karkas itik dengan pertimbangan
harga yang ekonomis (Rp. 33.000 – Rp. 36.000), karkas yang segar dan bersih
(memiliki penampakan karkas yang mengkilap, berwarna cerah, tidak berbau asam
dan busuk, tidak terdapat kotoran pada kulit dan daging serta tidak terdapat
bulu-bulu halus pada kulit), berat karkas itik 0,9 kg, beraroma amis khas
daging itik, tidak berbau asam dan busuk, karkas berwarna putih gelap dan
memiliki kekenyalan yang elastis.
Kata kunci : Konsumen Perantara, Preferensi,
Daging Itik, Atribut
PENDAHULUAN
Salah satu produk peternakan yang berperan
dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani adalah daging. Ternak unggas
memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan daging nasional sebesar 79%
(Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, 2009). Daging itik memberikan kontribusi
3% dalam pemenuhan kebutuhan daging unggas nasional (Ketaren, 2007). Animo
masyarakat mengkonsumsi daging itik meningkat pada lima tahun terakhir,
sebelumnya daging itik ini belum banyak digemari karena stigma yang melekat
pada daging itik memiliki aroma yang spesifik yaitu bau amis atau anyir (Rasyaf,
2000).
Daging itik yang diinginkan konsumen adalah
daging itik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
atribut yang melekat pada daging itik menjadi penting untuk diperhatikan oleh
produsen mulai dari penyediaan sampai proses pemasarannya. Atribut merupakan
sifat atau karakteristik yang melekat pada suatu produk. Pada dasarnya jumlah
permintaan daging itik merupakan perwujudan dari perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi daging itik. Sebelum melakukan pembelian, konsumen akan mempertimbangkan
atribut-atribut produk. Berdasarkan atribut-atribut tersebut dapat diketahui
preferensi konsumen terhadap suatu produk dan sikap konsumen terhadap produk
tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui atribut apa saja
yang menjadi pertimbangan konsumen perantara dalam membeli daging itik.
2. Mengetahui preferensi konsumen perantara
terhadap daging itik.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sensus. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen perantara daging
itik yaitu pedagang (warung tenda) yang menjual olahan daging itik di Kecamatan
Coblong Kota Bandung. Responden penelitian ini berjumlah 32 orang. Penelitian
ini menggunakan analisis Uji Chochran Q Test dan Analisis Multi Atribut
Fishbein (Simamora, 2004; Suryani, 2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Atribut Yang Dipertimbangkan Dan Tidak Dalam
Pembelian Daging Itik
Atribut daging itik yang diujikan berjumlah
16 atribut. Untuk mengetahui atribut-atribut yang dipertimbangkan (valid) dalam
pembelian daging itik maka dilakukan pengujian atribut dengan menggunakan
metode Cochran Q Test.
Tabel 1. Proporsi Jawaban Responden Terhadap
Atribut Daging Itik Yang Dipertimbangkan
No.
|
Nomer
Atribut
|
Atribut
Daging
Itik
|
Hasil
Validas Atribut
|
|||
Jawaban
“Ya” Jawaban “Tidak”
|
||||||
Orang % Orang %
|
||||||
1
|
1
|
Harga karkas itik
|
32
|
100
|
0
|
0
|
2
|
2
|
Berat karkas itik
|
31
|
96,88
|
1
|
3,31
|
3
|
12
|
Kesegaran karkas itik
|
31
|
96,88
|
1
|
3,31
|
4
|
13
|
Kebersihan karkas itik
|
31
|
96,88
|
1
|
3,31
|
5
|
7
|
Warna daging itik
|
29
|
90,63
|
3
|
9,38
|
6
|
9
|
Aroma karkas itik
|
29
|
90,63
|
3
|
9,38
|
7
|
8
|
Kekenyalan karkas itik
|
27
|
84,38
|
5
|
15,63
|
8
|
6
|
Warna kulit itik
|
25
|
78,13
|
7
|
21,88
|
9
|
16
|
Kemasan karkas itik
|
20
|
62,50
|
12
|
37,50
|
10
|
10
|
Keutuhan karkas itik
|
18
|
56,25
|
14
|
43,75
|
11
|
14
|
Kadar air
karkas itik
|
14
|
43,75
|
18
|
56,25
|
12
|
15
|
Jumlah lemak abdominal karkas
itik
|
11
|
34,38
|
21
|
65,63
|
13
|
5
|
Umur itik
|
10
|
31,25
|
22
|
68,75
|
14
|
11
|
Ukuran tulang
|
5
|
15,63
|
27
|
64,38
|
15
|
3
|
Jenis kelamin itik
|
2
|
6,25
|
30
|
93,75
|
16
|
4
|
Asal itik
|
0
|
0,00
|
32
|
100
|
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui proporsi
antara jawaban “YA” dan “TIDAK” terhadap atribut daging itik yang
dipertimbangkan sebelum membeli daging itik. Proporsi jawaban “YA” terhadap
atribut daging itik kemudian digunakan dalam analisis Cochran Q Test dan
diperoleh atribut-atribut yang dipertimbangkan (valid) seperti yang
terperinci pada Tabel 2.
Tabel 2. Atribut Valid Dan Tidak Valid
Berdasarkan Pengujian Dengan Metode Cochran Q Test.
Nomer
Atribut
|
Atribut
Valid
|
Nomer
Atribut
|
Atribut
Valid
|
1
|
Harga karkas itik
|
6
|
Warna kulit itik
|
2
|
Berat karkas itik
|
16
|
Kemasan karkas itik
|
12
|
Kesegaran karkas itik
|
10
|
Keutuhan karkas itik
|
13
|
Kebersihan karkas itik
|
14
|
Kadar air
karkas itik
|
7
|
Warna daging itik
|
15
|
Jumlah lemak abdominal karkas
itik
|
9
|
Aroma karkas itik
|
5
|
Umur itik
|
8
|
Kekenyalan karkas itik
|
11
|
Ukuran tulang
|
3
|
Jenis kelamin itik
|
||
4
|
Asal itik
|
Harga karkas itik dipertimbangkan karena
berhubungan dengan harga jual pangan olahan daging itik serta keuntungan yang
akan diperoleh dari penjualan pangan olahan daging itik tersebut. Harga karkas
itik per ekor yang dianggap ekonomis oleh konsumen perantara adalah berkisar
antara Rp. 33.000 – Rp. 36.000.
Berat
karkas itik dianggap penting karena berhubungan dengan ukuran pangan olahan
daging itik yang akan dijual. Responden berpendapat bahwa berat karkas yang
ideal adalah 0,9 kg. Karkas itik dengan berat 0,9 kg dianggap ideal karena
berhubungan dengan harga beli karkas itik tersebut dan ukuran pangan olahan
daging itik yang diinginkan.
Kesegaran
dan kebersihan karkas itik adalah hal yang penting. Karkas itik yang segar dan
bersih mengindikasikan karkas itik yang berkualitas baik dan sehat serta
mendapatkan perlakuan yang baik dan tepat pada saat pemotongan. Karkas itik
yang bersih bagi responden adalah karkas yang tidak terdapat kotoran baik tanah
ataupun feses yang menempel pada kulit dan daging serta tidak adanya bulu halus
yang masih menempel pada kulit.
Daging
itik segar memiliki warna lebih gelap jika dibandingkan dengan daging ayam ras.
Responden tidak menghendaki warna daging yang menyimpang dari warna daging
segar. Responden berpendapat bahwa warna daging itik merupakan salah satu
atribut yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui apakah karkas masih
segar atau tidak.
Karkas itik memiliki aroma yang khas yaitu
aroma amis/anyir. Aroma karkas itik dapat mengidentifikasi kondisi karkas tersebut,
jika karkas mulai beraroma asam atau busuk berarti karkas itik tersebut sudah
tidak segar atau busuk dan tidak layak dikonsumsi. Sejalan dengan pendapat
Soeparno (1998) bahwa lama waktu dan kondisi penyimpanan mempengaruhi flavor
dan aroma daging.
Responden
menyukai karkas itik yang elastis karena menunjukan bahwa karkas itik dalam
keadaan segar. Responden dapat mengetahui kekenyalan karkas itik dengan cara
menekankan jari pada karkas itik. Karkas yang elastis menurut responden adalah
jika karkas ditekan terasa kenyal dan mudah kembali ke kondisi semula.
Preferensi
Konsumen
Preferensi responden terhadap daging itik
dapat diketahui berdasarkan skor sikap yang terbentuk dari hasil uji
multiatribut fishbein. Skor yang terbentuk dari multiatribut fishbein
diinterpretasikan dengan membentuk skala numerik dan kategori sikap terhadap
daging itik.
Tabel 3. Rata-Rata Nilai Kepercayaan dan
Evaluasi Konsumen Terhadap Daging Itik.
Kepercayaan
|
Evaluasi
|
||||
No.
Atribut
|
Nilai
Rata- rata
|
Skor
|
No.
Atribut
|
Nilai Rata-
rata
|
Skor
|
1
|
Harga karkas itik
|
3,00
|
1
|
Harga karkas itik
|
3,00
|
12
|
Berat karkas itik
|
3,00
|
12
|
Berat karkas itik
|
2,94
|
13
|
Kesegaran karkas itik
|
2,75
|
13
|
Kesegaran karkas itik
|
2,81
|
2
|
Kebersihan karkas itik
|
2,41
|
2
|
Kebersihan karkas itik
|
2,69
|
9
|
Warna daging itik
|
2,38
|
9
|
Warna daging itik
|
2,59
|
7
|
Aroma karkas itik
|
2,34
|
7
|
Aroma karkas itik
|
2,56
|
8
|
Kekenyalan karkas itik
|
2,19
|
8
|
Kekenyalan karkas itik
|
2,53
|
Preferensi responden terhadap daging itik
berdasarkan sikap yang terbentuk adalah positif. Sikap positif diartikan bahwa
responden memiliki nilai kepercayaan yang baik terhadap atribut daging itik
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta menunjukan mutu daging itik
yang baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Atribut-atribut yang
dipertimbangkan konsumen dalam membeli daging itik adalah : Harga karkas itik,
berat karkas itik, kesegaran karkas itik, kebersihan karkas itik, warna daging
itik, aroma karkas itik, kekenyalan karkas itik.
2. Preferensi konsumen perantara terhadap
daging adalah positif, maknanya konsumen perantara memiliki nilai kepercayaan
dan evaluasi yang tinggi terhadap atribut daging itik yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2009. Kontribusi
Produksi Daging Tahun 2009 Available online at http:// www.disnak.jabarprov.go.id/
index.php?mod=manage MenuAuto&idMenuKiri=709&idMenu=845 (diakses pada 8
Maret 2012)
Ketaren, Pius.P. 2007. Peran Itik Sebagai
Penghasil Telur Dan Daging Nasional(Jurnal). Balai Penelitian Ternak,
Bogor.
Rasyaf. 2000. Memasarkan Hasil Peternakan.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku
Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Soeparno. 1998. Ilmu Dan Teknologi Daging.
Cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Suryani. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi
Pada Strategi Pemasaran. Graham Ilmu, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar