Minggu, 20 Oktober 2013

Analisis Perilaku Konsumen Perantara Terhadap Daging Itik



ANALISIS PERILAKU KONSUMEN PERANTARA TERHADAP DAGING ITIK
(Kasus Pedagang Olahan Daging Itik Di Kecamatan Coblong Kota Bandung)
                                                                                      
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen perantara yaitu pedagang olahan daging itik dalam membeli daging itik dan mengetahui preferensinya terhadap daging itik. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribut yang dipertimbangkan dalam membeli daging itik adalah harga karkas, berat karkas, kesegaran karkas, kebersihan karkas, warna daging, aroma karkas dan kekenyalan karkas. Preferensi konsumen perantara terhadap daging itik adalah positif maknanya konsumen perantara memiliki nilai kepercayaan dan evaluasi yang tinggi terhadap atribut daging itik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Responden memiliki preferensi positif terhadap karkas itik dengan pertimbangan harga yang ekonomis (Rp. 33.000 – Rp. 36.000), karkas yang segar dan bersih (memiliki penampakan karkas yang mengkilap, berwarna cerah, tidak berbau asam dan busuk, tidak terdapat kotoran pada kulit dan daging serta tidak terdapat bulu-bulu halus pada kulit), berat karkas itik 0,9 kg, beraroma amis khas daging itik, tidak berbau asam dan busuk, karkas berwarna putih gelap dan memiliki kekenyalan yang elastis.
Kata kunci : Konsumen Perantara, Preferensi, Daging Itik, Atribut

PENDAHULUAN
Salah satu produk peternakan yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani adalah daging. Ternak unggas memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan daging nasional sebesar 79% (Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, 2009). Daging itik memberikan kontribusi 3% dalam pemenuhan kebutuhan daging unggas nasional (Ketaren, 2007). Animo masyarakat mengkonsumsi daging itik meningkat pada lima tahun terakhir, sebelumnya daging itik ini belum banyak digemari karena stigma yang melekat pada daging itik memiliki aroma yang spesifik yaitu bau amis atau anyir (Rasyaf, 2000).

Daging itik yang diinginkan konsumen adalah daging itik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga atribut yang melekat pada daging itik menjadi penting untuk diperhatikan oleh produsen mulai dari penyediaan sampai proses pemasarannya. Atribut merupakan sifat atau karakteristik yang melekat pada suatu produk. Pada dasarnya jumlah permintaan daging itik merupakan perwujudan dari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi daging itik. Sebelum melakukan pembelian, konsumen akan mempertimbangkan atribut-atribut produk. Berdasarkan atribut-atribut tersebut dapat diketahui preferensi konsumen terhadap suatu produk dan sikap konsumen terhadap produk tersebut.


Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen perantara dalam membeli daging itik.
2. Mengetahui preferensi konsumen perantara terhadap daging itik.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen perantara daging itik yaitu pedagang (warung tenda) yang menjual olahan daging itik di Kecamatan Coblong Kota Bandung. Responden penelitian ini berjumlah 32 orang. Penelitian ini menggunakan analisis Uji Chochran Q Test dan Analisis Multi Atribut Fishbein (Simamora, 2004; Suryani, 2008).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Atribut Yang Dipertimbangkan Dan Tidak Dalam Pembelian Daging Itik
Atribut daging itik yang diujikan berjumlah 16 atribut. Untuk mengetahui atribut-atribut yang dipertimbangkan (valid) dalam pembelian daging itik maka dilakukan pengujian atribut dengan menggunakan metode Cochran Q Test.

Tabel 1. Proporsi Jawaban Responden Terhadap Atribut Daging Itik Yang Dipertimbangkan

No.
Nomer
Atribut
Atribut
Daging Itik
Hasil Validas Atribut
Jawaban “Ya”          Jawaban “Tidak”
Orang        %           Orang          %
1
1
Harga karkas itik
32
100
0
0
2
2
Berat karkas itik
31
96,88
1
3,31
3
12
Kesegaran karkas itik
31
96,88
1
3,31
4
13
Kebersihan karkas itik
31
96,88
1
3,31
5
7
Warna daging itik
29
90,63
3
9,38
6
9
Aroma karkas itik
29
90,63
3
9,38
7
8
Kekenyalan karkas itik
27
84,38
5
15,63
8
6
Warna kulit itik
25
78,13
7
21,88
9
16
Kemasan karkas itik
20
62,50
12
37,50
10
10
Keutuhan karkas itik
18
56,25
14
43,75
11
14
Kadar air karkas itik
14
43,75
18
56,25
12
15
Jumlah lemak abdominal karkas itik
11
34,38
21
65,63
13
5
Umur itik
10
31,25
22
68,75
14
11
Ukuran tulang
5
15,63
27
64,38
15
3
Jenis kelamin itik
2
6,25
30
93,75
16
4
Asal itik
0
0,00
32
100

Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui proporsi antara jawaban “YA” dan “TIDAK” terhadap atribut daging itik yang dipertimbangkan sebelum membeli daging itik. Proporsi jawaban “YA” terhadap atribut daging itik kemudian digunakan dalam analisis Cochran Q Test dan diperoleh atribut-atribut yang dipertimbangkan (valid) seperti yang terperinci pada Tabel 2.
                                                                                                      
Tabel 2. Atribut Valid Dan Tidak Valid Berdasarkan Pengujian Dengan Metode Cochran Q Test.

Nomer
Atribut
Atribut Valid
Nomer
Atribut
Atribut Valid
1
Harga karkas itik
6
Warna kulit itik
2
Berat karkas itik
16
Kemasan karkas itik
12
Kesegaran karkas itik
10
Keutuhan karkas itik
13
Kebersihan karkas itik
14
Kadar air karkas itik
7
Warna daging itik
15
Jumlah lemak abdominal karkas itik
9
Aroma karkas itik
5
Umur itik
8
Kekenyalan karkas itik
11
Ukuran tulang


3
Jenis kelamin itik


4
Asal itik

Harga karkas itik dipertimbangkan karena berhubungan dengan harga jual pangan olahan daging itik serta keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan pangan olahan daging itik tersebut. Harga karkas itik per ekor yang dianggap ekonomis oleh konsumen perantara adalah berkisar antara Rp. 33.000 – Rp. 36.000.

Berat karkas itik dianggap penting karena berhubungan dengan ukuran pangan olahan daging itik yang akan dijual. Responden berpendapat bahwa berat karkas yang ideal adalah 0,9 kg. Karkas itik dengan berat 0,9 kg dianggap ideal karena berhubungan dengan harga beli karkas itik tersebut dan ukuran pangan olahan daging itik yang diinginkan.

Kesegaran dan kebersihan karkas itik adalah hal yang penting. Karkas itik yang segar dan bersih mengindikasikan karkas itik yang berkualitas baik dan sehat serta mendapatkan perlakuan yang baik dan tepat pada saat pemotongan. Karkas itik yang bersih bagi responden adalah karkas yang tidak terdapat kotoran baik tanah ataupun feses yang menempel pada kulit dan daging serta tidak adanya bulu halus yang masih menempel pada kulit.

Daging itik segar memiliki warna lebih gelap jika dibandingkan dengan daging ayam ras. Responden tidak menghendaki warna daging yang menyimpang dari warna daging segar. Responden berpendapat bahwa warna daging itik merupakan salah satu atribut yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui apakah karkas masih segar atau tidak.

Karkas itik memiliki aroma yang khas yaitu aroma amis/anyir. Aroma karkas itik dapat mengidentifikasi kondisi karkas tersebut, jika karkas mulai beraroma asam atau busuk berarti karkas itik tersebut sudah tidak segar atau busuk dan tidak layak dikonsumsi. Sejalan dengan pendapat Soeparno (1998) bahwa lama waktu dan kondisi penyimpanan mempengaruhi flavor dan aroma daging.

Responden menyukai karkas itik yang elastis karena menunjukan bahwa karkas itik dalam keadaan segar. Responden dapat mengetahui kekenyalan karkas itik dengan cara menekankan jari pada karkas itik. Karkas yang elastis menurut responden adalah jika karkas ditekan terasa kenyal dan mudah kembali ke kondisi semula.

Preferensi Konsumen
Preferensi responden terhadap daging itik dapat diketahui berdasarkan skor sikap yang terbentuk dari hasil uji multiatribut fishbein. Skor yang terbentuk dari multiatribut fishbein diinterpretasikan dengan membentuk skala numerik dan kategori sikap terhadap daging itik.

Tabel 3. Rata-Rata Nilai Kepercayaan dan Evaluasi Konsumen Terhadap Daging Itik.

Kepercayaan
Evaluasi
No.
Atribut
Nilai Rata- rata
Skor
No.
Atribut
Nilai Rata- rata
Skor
1
Harga karkas itik
3,00
1
Harga karkas itik
3,00
12
Berat karkas itik
3,00
12
Berat karkas itik
2,94
13
Kesegaran karkas itik
2,75
13
Kesegaran karkas itik
2,81
2
Kebersihan karkas itik
2,41
2
Kebersihan karkas itik
2,69
9
Warna daging itik
2,38
9
Warna daging itik
2,59
7
Aroma karkas itik
2,34
7
Aroma karkas itik
2,56
8
Kekenyalan karkas itik
2,19
8
Kekenyalan karkas itik
2,53

            Preferensi responden terhadap daging itik berdasarkan sikap yang terbentuk adalah positif. Sikap positif diartikan bahwa responden memiliki nilai kepercayaan yang baik terhadap atribut daging itik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta menunjukan mutu daging itik yang baik. 

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Atribut-atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli daging itik adalah : Harga karkas itik, berat karkas itik, kesegaran karkas itik, kebersihan karkas itik, warna daging itik, aroma karkas itik, kekenyalan karkas itik.
2. Preferensi konsumen perantara terhadap daging adalah positif, maknanya konsumen perantara memiliki nilai kepercayaan dan evaluasi yang tinggi terhadap atribut daging itik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2009. Kontribusi Produksi Daging Tahun 2009 Available online at http:// www.disnak.jabarprov.go.id/ index.php?mod=manage MenuAuto&idMenuKiri=709&idMenu=845 (diakses pada 8 Maret 2012)

Ketaren, Pius.P. 2007. Peran Itik Sebagai Penghasil Telur Dan Daging Nasional(Jurnal). Balai Penelitian Ternak, Bogor.

Rasyaf. 2000. Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soeparno. 1998. Ilmu Dan Teknologi Daging. Cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Suryani. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graham Ilmu, Yogyakarta.
 







  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar