Senin, 11 Agustus 2014

Proposal



Teori Membuat Proposal
Latar Belakang Masalah
            Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan idela akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untukan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Latar belakang penelitian berisi :
1.      Alasana rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
2.      Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti.
3.      Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam.
4.      Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis
5.      Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.
Perumusan dan Pembatasan Masalah
            Setelah ditemukan apa yang menjadi fokus masalah, lalu diadakan perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan pemetaan variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Tidak semua variabel hasil identifikasi dari masalah melatarbelakangi atau terkait dengan fokus masalah, maka perlu diadakan pembatasan masalah.
Dalam merumuskan masalah penelitian ada 3 aspek yang perlu diperhatikan yaitu:  
1) Substansi/isi masalah: harus berbobot dan orisinil. Berbobot artinya mempunyai nilai kegunaan walaupun tidak ada kriteria yang jelas, tetapi setidak-tidaknya dapat didekati dengan melihat kemanfaatan atau kegunaannya pada tiga hal yaitu apakah terjawabnya permasalahan, penelitian akan mempunyai nilai kegunaan teoritik, metodologi dan aplikatif. 
2) Formulasi rumusan masalah: ada 2 hal penting yang harus diperhatikan yaitu: pertama rumusan masalah hendaknya diajukan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang mengandung setengah jawaban, diajukan dengan jelas, tajam dan akurat menyangkut inti masalah yang dikehendaki.
3) Teknis: dalam hal ini perlu diperhatiakan kelayakan penelitian artinya apakah permasalahan yang telah dirumuskan dapat dijawab secara empirik dengan penelitian yang akan dilakukan.
Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kerah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui penelitian itu.
Manfaat Penelitian
Bagian ini berisikan uraian tentang temuan baru yang dihasilkan dan manfaat temuan penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni (IPTEKS).
Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Ada dua bentuk hipotesis yaitu:
1)      Hipotesis Penelitian; dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berpikir penelitian & landasan teori yang telah dipilih\
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan
- Tanpa kata diduga
- Sudah mengarah (bagaimana bentuk perbedaan atau hubungan yang dipermasalahkan)
- Banyaknya sesuai dengan kerangka berpikir dan rumusan masalah
2)      Hipotesis Statistik; dirumuskan secara matematis dalam bentuk dua kalimat matematika ]
a.       H0: hipotesis nol (null hypothesis); hypothesis of no difference (tanda=)
H1: hipotesis alternatif; lawan H0   (tanda≠, > atau <)
b.      Untuk uji perbedaan
1.      Frekuensi;
            H0 : ƒ0 = ƒe
            H1 : ƒ0 ≠ƒe\
2.      Mean;
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 > µ2
3.      Varians;
H0 : ơ21 = ơ22
H1 : ơ21 ≠ ơ22
c.       Untuk uji hubungan
1.      Sederhana
H0 : ρxy = 0
H1 : ρxy ≠ 0
2.      Multipel
H0 : ρy.12 = 0
H1 : ρy.12 > 0
3.      Kasual
H0 : ρij ≤ 0,05
H1 : ρij > 0,05
Kajian Pustaka
Kajian pustaka dan kerangka teori merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas. Dasar-dasar usulan penelitian tindakan kelas tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yang terkait dan mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tindakan kelas. Kajian pustaka dan kerangka teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. 
Fungsi dari kajian pustaka yaitu:
1)      Mengetahui sejarah masalah penelitian,
2)      Membantu memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian,
3)      Memahami latar belakang teori masalah penelitian,
4)      Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya,
5)      Menghindari terjadinya duplikasi penelitian,
6)      Memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian.
Metodologi Penelitian
Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah:
1.    Angket
       Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
2.    Observasi
       Salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
3.    Wawancara
       Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Metode Analisis Data
Metode analisis data ini terbagi menjadi dua yaitu metode analisis kuantitatif dan metode analisis kualitatif (Silalahi, 2006:304). Analisis kuantitatif ini menggunakan data statistik dan dapat dilakukan dengan cepat, sementara analisis kualitatif ini digunakan untuk data kualitatif yang data yang digunakannya adalah berupa catatan-catatan yang biasanya cenderung banyak dan menumpuk sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menganalisisnya secara saksama (Silalahi, 2006:305).

Pengertian Proposal
Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.
Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1)      Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2)      Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3)      Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.
Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
1.    Nama proposal
2.    Pendahuluan
3.    Tujuan
4.    Bentuk/jenis kegiatan
5.    Pelaksanaan
6.    Panitia pelaksana (terlampir)
7.    Biaya/dana (rincian terlampir)
8.    Harapan
9.    Lampiran
Macam- macam Proposal
1.      Proposal ilmiah sederhana, misalnya proposal penelitian, proposal diskusi ilmiah (seminar, lokakarya, dan sebagainya).
2.      Proposal kegiatan kemasyarakatan. seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan olahraga, proposal pentas seni. dan sebagainya

Kriteria Proposal yang baik dan benar
Ciri-ciri Riset/Penelitian yang  Baik Menurut Metode Atau Kaidah Ilmiah adalah sebagai berikut:
a.    Bersifat kritis dan analitis.
b.    Memuat konsep dan teori yang tepat.
c.    Menggunakan istilah tepat.
d.   Rasional (Masuk akal).
e.    Obyektif.
f.     Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.
g.    Koherensi (saling kait mengkaitkan).
Syarat-Syarat Penelitian yang Baik dan benar:
1.      Tujuan dan masalah yang jelas.
2.      Teknik dan prosedur yang rinci.
3.      Obyektifitas penelitian akan sampel yang ingin digunakan.
4.      Kekurangan dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan jujur.
5.      Tingkat kevaliditas dan kehandalan data cermat.
6.      Kesimpulan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
7.      Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan motivasi peneliti.

Sistematika Penulisan Proposal
1.      Latar Belakang Masalah 
Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a.       Hal-hal yang ideal/normative/harapan
b.      Actual-fenomena yang teramati
c.       Adakah kesenjangan
d.      Masalah utama
e.       Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f.       Dimana hal itu terjadi
g.      Intervensi apa yang relevan

2.      Batasan Masalah 
Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Cara membatasi masalah antara lain:
a.       Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
b.      Menegaskan pengertiannya
c.       Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci

3.      Perumusan Masalah 
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan.



4.      Tujuan Penelitian 
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian.

5.      Manfaat Penelitian 
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi kebidanan dan kesehatan klien.

6.      Kajian Pustaka / Landasan Teori 
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

7.      Metodologi Penelitian 
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.

8.      Objek Penelitian 
Objek penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan hasil proses (lembaga).



9.      Metode Pengumpulan Data 
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
a.       Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b.      Diskusi kelompok,
c.       Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data tambahan peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan dalam penelitian etnografi
d.      Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen tertulis
Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan diantaranya:
a.       Survey
b.      Eksperimen
c.       Interview

10.  Metode Analisis Data 
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data, diantaranya:
a.       Descriptive summary
b.      Descriptive statistic
c.       Graphical representation
Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni: 
1)    Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
2)    Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst)  
3)    Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentase

11.  Hasil Penelitian yang diharapkan 
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.

12.  Daftar Pustaka 
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya.

Sumber :