Selasa, 22 April 2014

Hipotesis

Hipotesis
                        
    Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah; thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.

Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
  • Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
  • Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
  • Hipotesis harus dapat diuji
  • Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada
  • Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Ciri- ciri Hipotesis yang Baik
      Berikut ini beberapa penjelasan mengenai hipotesis yang baik, antara lain :
  1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas >> Hipotesis harus mempunyai daya penjelas, disini istilah yang benar dan secara operasional. Aturan untuk menguji satu hipotesis secara empiris adalah harus mengidentifikasikan secara operasional semua variabel- variabel dalam hipotesis dan diketahui secara pasti variabel independen dan variabel dependen.
  2. Hipotesis harus menduga hubungan diantara beberapa variabel >> Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
  3. Hipotesis harus dapat diuji >> Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
  4. Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan yang sudah ada >> Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya. 
  5. Hipotesis dinyatakan secara sederhana dan seringkas mungkin >> Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
  • Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
  • Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
  • Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
  • Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
> Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
> Imajinasi dan pemikiran kreatif dari si peneliti.
> Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.

Macam- macam Hipotesis
Menurut bentuknya, macam- macam hipotesis terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Hipotesis Kerja (H1)
Merupakan anggapan dasar penelitian terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini, peneliti menganggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
2. Hipotesis Operasional (H0)
Merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semat- mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi berdasarkan obyektifnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau Hipoteisi nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti- bukti yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian.
3. Hipotesis Statistik
Merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka atau kuantitatif.
Misalnya : H0 : r = 0 atau H0 : p = 0

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar