Teori Membuat Proposal
Latar Belakang Masalah
Latar Belakang masalah adalah
informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah
problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan idela
akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Latar belakang
dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin
diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Latar belakang
penelitian berisi :
1.
Alasana rasional dan
esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan
fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
2.
Gejala-gejala
kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan
permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi ketimpangan yang ada berkaitan
dengan topik yang diteliti.
3.
Kompleksitas masalah
jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat,
mengganggu bahkan mengancam.
4.
Pendekatan untuk
mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis
5.
Penjelasan singkat
tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup bidang
studi yang ditekuni peneliti.
Perumusan dan Pembatasan Masalah
Setelah ditemukan apa yang menjadi
fokus masalah, lalu diadakan perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan
pemetaan variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Tidak semua
variabel hasil identifikasi dari masalah melatarbelakangi atau terkait dengan
fokus masalah, maka perlu diadakan pembatasan masalah.
1) Substansi/isi
masalah: harus berbobot dan orisinil. Berbobot artinya mempunyai nilai kegunaan
walaupun tidak ada kriteria yang jelas, tetapi setidak-tidaknya dapat didekati
dengan melihat kemanfaatan atau kegunaannya pada tiga hal yaitu apakah
terjawabnya permasalahan, penelitian akan mempunyai nilai kegunaan teoritik,
metodologi dan aplikatif.
2) Formulasi
rumusan masalah: ada 2 hal penting yang harus diperhatikan yaitu: pertama
rumusan masalah hendaknya diajukan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang
mengandung setengah jawaban, diajukan dengan jelas, tajam dan akurat menyangkut
inti masalah yang dikehendaki.
3) Teknis: dalam
hal ini perlu diperhatiakan kelayakan penelitian artinya apakah permasalahan
yang telah dirumuskan dapat dijawab secara empirik dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Tujuan Penelitian
Bagian ini
mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan
penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kerah
mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui penelitian itu.
Manfaat Penelitian
Bagian ini
berisikan uraian tentang temuan baru yang dihasilkan dan manfaat temuan
penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan
oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni
(IPTEKS).
Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah
jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih
harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban
sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila
semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Ada
dua bentuk hipotesis yaitu:
1)
Hipotesis Penelitian; dirumuskan secara naratif
berdasarkan kerangka berpikir penelitian & landasan teori yang telah
dipilih\
- Dirumuskan
dalam bentuk kalimat pernyataan
- Tanpa kata
diduga
- Sudah
mengarah (bagaimana bentuk perbedaan atau hubungan yang dipermasalahkan)
- Banyaknya
sesuai dengan kerangka berpikir dan rumusan masalah
2)
Hipotesis Statistik; dirumuskan secara matematis dalam
bentuk dua kalimat matematika ]
a. H0:
hipotesis nol (null hypothesis); hypothesis of no difference (tanda=)
H1: hipotesis alternatif; lawan H0
(tanda≠, > atau <)
b. Untuk uji
perbedaan
1. Frekuensi;
H0
: ƒ0 = ƒe
H1
: ƒ0 ≠ƒe\
2. Mean;
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 > µ2
3. Varians;
H0 : ơ21 = ơ22
H1 : ơ21 ≠ ơ22
c. Untuk uji
hubungan
1. Sederhana
H0 : ρxy = 0
H1 : ρxy ≠ 0
2. Multipel
H0 : ρy.12 = 0
H1 : ρy.12 > 0
3. Kasual
H0 : ρij ≤ 0,05
H1 : ρij > 0,05
Kajian Pustaka
Kajian pustaka
dan kerangka teori merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian
berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan
dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas. Dasar-dasar usulan penelitian tindakan
kelas tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yang
terkait dan mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian
tindakan kelas. Kajian pustaka dan kerangka teori dipaparkan dengan maksud
untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya
lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan
yang sama atau relatif sama.
Fungsi dari
kajian pustaka yaitu:
1)
Mengetahui sejarah
masalah penelitian,
2)
Membantu memilih
prosedur penyelesaiaan masalah penelitian,
3)
Memahami latar belakang
teori masalah penelitian,
4)
Mengetahui manfaat
penelitian sebelumnya,
5)
Menghindari terjadinya
duplikasi penelitian,
6)
Memberikan pembenaran
alasan pemilihan masalah penelitian.
Metodologi Penelitian
Sumber Data
Sumber data
terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara
data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data
primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi,
gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang
diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
Metode Pengumpulan Data
Dalam
penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber
data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari
sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung
(data sekunder).
Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Adapun tiga
teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah:
1. Angket
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket,
prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
2. Observasi
Salah
satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden
(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
3. Wawancara
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Metode Analisis Data
Metode analisis
data ini terbagi menjadi dua yaitu metode analisis kuantitatif dan metode
analisis kualitatif (Silalahi, 2006:304). Analisis kuantitatif ini menggunakan
data statistik dan dapat dilakukan dengan cepat, sementara analisis kualitatif
ini digunakan untuk data kualitatif yang data yang digunakannya adalah berupa
catatan-catatan yang biasanya cenderung banyak dan menumpuk sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menganalisisnya secara saksama
(Silalahi, 2006:305).
Pengertian Proposal
Dari sudut
pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan
sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan
penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya
dengan usulan.
Ada beberapa hal
yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1)
Penjabaran mendetail
mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2)
Penjabaran mendetail
mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3)
Penjabaran mendetail
mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai
tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.
Hal-hal
yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
1. Nama
proposal
2. Pendahuluan
3. Tujuan
4. Bentuk/jenis
kegiatan
5. Pelaksanaan
6. Panitia
pelaksana (terlampir)
7. Biaya/dana
(rincian terlampir)
8. Harapan
9. Lampiran
Macam- macam Proposal
1.
Proposal ilmiah sederhana,
misalnya proposal penelitian, proposal diskusi ilmiah (seminar, lokakarya, dan
sebagainya).
2.
Proposal kegiatan
kemasyarakatan. seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan
olahraga, proposal pentas seni. dan sebagainya
Kriteria
Proposal yang baik dan benar
Ciri-ciri Riset/Penelitian yang
Baik Menurut Metode Atau Kaidah Ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Bersifat
kritis dan analitis.
b. Memuat
konsep dan teori yang tepat.
c. Menggunakan
istilah tepat.
d. Rasional
(Masuk akal).
f. Konsistensi
dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.
g. Koherensi
(saling kait mengkaitkan).
Syarat-Syarat Penelitian yang Baik dan
benar:
1. Tujuan
dan masalah yang jelas.
2. Teknik
dan prosedur yang rinci.
3. Obyektifitas
penelitian akan sampel yang ingin digunakan.
4. Kekurangan
dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan jujur.
5. Tingkat
kevaliditas dan kehandalan data cermat.
6. Kesimpulan
yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
7. Obyektifitas
atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan motivasi peneliti.
Sistematika Penulisan Proposal
1.
Latar Belakang
Masalah
Teknik
penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari
pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat
global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi
penelitian. Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi
syarat-syarat di bawah ini :
a. Hal-hal
yang ideal/normative/harapan
b. Actual-fenomena
yang teramati
c. Adakah
kesenjangan
d. Masalah
utama
e. Konsekuensi
apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f. Dimana
hal itu terjadi
g. Intervensi
apa yang relevan
2.
Batasan Masalah
Batasan-batasan
dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas.
Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga,
pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan
permasalahan yang akan dibahasnya. Cara membatasi masalah antara lain:
a. Membatasi
(memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari
yang sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan
pengertiannya
c. Memaparkan
data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
3.
Perumusan Masalah
Rumuskan
dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep
untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan
yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah
tidak perlu dalam bentuk pertanyaan.
4.
Tujuan Penelitian
Tujuan
pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau
sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin
dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat
dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara
tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan
penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan
kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan
penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus. Tujuan umum,
berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab
masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang
akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap
yang akan dilakukan dalam penelitian.
5.
Manfaat
Penelitian
Uraikan
manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan
institusi, profesi kebidanan dan kesehatan klien.
6.
Kajian Pustaka /
Landasan Teori
Usahakan
pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas
kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang
dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian
lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka
mengacu pada Daftar Pustaka.
7.
Metodologi
Penelitian
Uraikan
metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi
variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk penelitian
yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan,
proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan
hasil penelitian.
8.
Objek Penelitian
Objek
penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau
keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan
dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan
lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap
pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa
proses dan hasil proses (lembaga).
9.
Metode Pengumpulan
Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa
cara, diantaranya:
a. Wawancara,
merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk
mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b. Diskusi
kelompok,
c. Observasi,
yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data tambahan
peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini
dipergunakan dalam penelitian etnografi
d. Review
dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen
tertulis
Sementara dalam penelitian
kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan diantaranya:
a. Survey
b. Eksperimen
c. Interview
10.
Metode Analisis Data
Setelah
data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian
kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data, diantaranya:
a. Descriptive
summary
b. Descriptive
statistic
c. Graphical
representation
Sementara
analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:
1) Univariate,
contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
2) Bivariate,
contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau
penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst)
3) Multivariate,contohnya
terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentase
11.
Hasil Penelitian yang
diharapkan
Uraikan
kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.
12.
Daftar Pustaka
Dalam
penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang
itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan
buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus
juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya.
Sumber :